Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) menggelar Studi Banding, Workshop, dan Ngecobar. Acara yang bekerja sama dengan Oasse Jogjakarta & Nawangwoelan Art Gallery Surabaya tersebut, berlangsung Graha Dewa Ruci PPNS, Minggu-Senin (3-4/6/2022).
Sejumlah pelaku usaha mengikuti acara bertajuk “Black Sweet, Elegant & Attractive” tersebut. Di event ini juga digeber fashion show. Sejumlah model dilibatkan dalam memamerkan produk-produk dari para pelaku usaha ecoprint. Yang banyak mencuri perhatian pengunjung adalah produk-produk Namira Ecoprint.
Namira Ecoprint menghadirkan lima model, dua model menggunakan kemeja, dua model menggunakan gamis, dan satu model memakai jaket eksklusif dari bahan kulit domba.
Rini Indriyani, istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, secara khusus memberikan apresiasi buat pelaku UMKM ecoprint yang ikut pameran. Pasalnya, banyak produk bagus yang ditampilkan dan kesannya berkelas. Model dan corak ecoprint sangat beragam dan berkarakter.

“Seperti baju yang dipakai para model yang mengombinasikan kulit dengan ecoprint. Ini tidak mudah mengaplikasikan ecoprint dengan menggunakan media kulit,” tandas perempuan berjilbab ini.
Tak hanya itu, Rini juga menyatakan salut kepiawaian pelaku usaha dalam mengaplikasikan ecoprint di bucket hat. “Produk-produk tersebut akhirnya bisa digunakan kalangan remaja dan dewasa. Hebat sekali,” cetusnya.
Rini menyarankan, dalam menjual produk ecoprint sangat penting untuk melakukan pemasaran mulut ke mulut. Karena hal itu bisa menjadi rekomendasi terpercaya terhadap produk yang dibuat.
“Saat berbisnis jangan pantang menyerah. Karena jatuh itu adalah hal yang biasa. Saya mengapresiasi ibu-ibu yang sangat produktif berwirausaha dan menghasilkan produk luar biasa,” tutur dia.
Rini kemudian melihat stan-stan yang mengikuti pameran. Ketika di stan Namira Ecoprint. Dia senang dan antusias melihat produk-produk Namira yang berkualitas.
“Wah, Namira Ecoprint, ya. Sudah langganan saya di sini. Kemarin saya dapat yang gambarnya wayang, bagus sekali. Pewarnaannya kalau Namira ini sudah bagus,” ucap Rini.
Rini lantas memilah satu demi satu produk Namira. Setelah itu, dia memilih kain ecoprint sutra warna kuning. “Saya belum punya kain ini. Pinter ya yang bikin. Mau satu,” pinta Rini, lantas menyelesaikan pembayaran via e-money.
Selama pameran, stan Namira Ecoprint terbilang paling ramai didatangi pengunjung. Beberapa produk pun terjual, di antaranya kain sutra, kain katun, jilbab, scraf, pouch, dan buku Ecoprint karya Yayuk Eko Agustin.
Siti Sri Nawangwoelanwardhani, ketua panitia pelaksana, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah kegiatan ini. “Terlebih kepada para pelaku usaha yang dari berbagai daerah yang ikut berpartisipasi,” katanya. (*)