Tim Setjen DPR RI Kepincut Produk Namira

Author:

Category:

Jumlah customer Namira Ecoprint terus bertambah. Setelah 50 ecopreneur dari 6 kota di Indonesia berkunjung, kini para pejabat di Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI. Mereka membeli produk-produk Namira Ecoprint.

Para pejabat Setjen DPR RI tersebut, Effendi Muhayar, Hartini, Febi, dan Tri. Mereka datang ke Surabaya, Kamis (7/7/2022), kemudian bertemu Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jatim Reny Widya Lestari.

Banyak hal yang mereka dibicarakan. “Salah satunya mencari masukan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) BPJSTK untuk disampaikan saat pengajuan Revisi UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Perlindungan Kerja,” jelas Reny.

Diskusi bareng Iwapi itu, sambung Reny, juga memantik pembicaraan terkait perkembangan pelaku usaha di sektor UMKM yang digawangi kaum perempuan. Bagaimana kondisi yang dialami UMKM pasca pandemi Covid-19. “Lalu tercetus nama Namira Ecoprint,” kata Reny.

Namira Ecoprint didirikan Yayuk Eko Agustin pada tahun 2019. Dirintis mulai dari nol dan kini mengalami kemajuan yang pesat. Punya pelanggan banyak. Bukan hanya di Jawa Timur, tapi banyak daerah di Indonesia.

Tim Sekjen pun tertarik, kemudian memutuskan minta diatar ke Butik Namira di Wisma Kedung Asem Blok G Nomor 7, Surabaya. Di lokasi, mereka menyaksikan banyak produk-produk ecoprint yang berkualitas. Koleksi dari tunik, kemeja, tas kulit, jilbab, dan masih banyak lagi.

“Wah ini ada jaket kulit. Saya di rumah koleksi jaket kulit,” ucap Effendi,

Yang lain ada yang mencoba-coba outer, blezer, dan tunik. Mereka melihat kualitas bahan, pewarnaan, jahitan, dan sebagainya. Hingga akhirnya memutuskan untuk membeli outer katun.

Tim Setjen DPR RI sempat bertanya banyak hal, mulai dari bahan-bahan yang dipakai sampai proses pembuatan ecoprint. Yayuk Eko Agus menjelaskan secara detail hingga mereka memahami.

“Tanggapan saya, ini hal yang luar biasa. Dari alam kemudian diambil dibentuk dari seni menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi dan nilai seni tinggi. Sehingga perlu dikembangkan lebih jauh,” jelas Effendi yang juga analis kebijakan DPR RI.

“Apalagi kegiatan ini juga melibatkan banyak tenaga kerja yang bisa mengkreasikan sehingga produk ini lebih memiliki nilai ekonomi tinggi,” imbuh dia.

Dia berharap Namira bisa lebih dieksposur dan dikenalkan ke seluruh Indonesia. Tidak hanya di Surabaya. “Karena jarang sekali ada orang yang menggunakan alam sebagai bahan baku sebuah produk,” pungkas Effendi. (*)

 

Read More

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini