Fashion on the street memang lagi ngetren di Indonesia. Namun, bukan lantaran latah jika Namira Ecoprint menggelar karya terbarunya dalam fashion di Jalan Tunjungan, Surabaya, Minggu (24/7/2022).
Sesuai namanya, produk Namira yang bermarkas di Wisma Kedung Asem Indah Blok G-7, Rungkut, Surabaya ini memamerkan sejumlah produk fashion unggulan berbasis alam.
Nuansa etnik kental terlihat ketika berbagai jenis daun dari berbagai pohon jadi maskot dalam secarik kain. Tampilan batik kreasi Namira makin eksotik saat dipadu warna alam. Seperti marun, coklat, abu-abu, jingga hingga motif tabrak tampak elok dipadu sentuhan kreativitas tingkat tinggi.

Yayuk Eko Agustin, owner Namira Ecoprint, mengatakan, jika fashion show yang dihadiri sejumlah media, pegiat media sosial, fotografer, dan komunitas kali ini sengaja memanfaarkan momen Car Free Day (CFD). Tujuannya tidak lain untuk mempromosikan produk Namira agar lebih luas dikenal masyarakat, tidak hanya nasional bahkan internasional.
“Bahan baku Namira ramah lingkungan. Mulai daun hingga teknik pewarnaannya. Sampahnya pun bisa dipakai kompos,” terang perempuan yang pernah menjabat sebagai Asisten I Pemkot Sutabaya itu.
Meski baru didirikan tahun 2019 lalu, Namira Ecoprint mampu menggebrak pasar fashion di Tanah Air. Terbukti, selain jadi langganan sejumlah pejabat dan petinggi negara, Namira yang lahir di saat pandemi juga jadi trendsetter produk ecoprint di Jawa Timur.

Juga menjadi tamu negara, baik Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur kerap diampirkan ke pusat produksi di kawasan Rungkut Surabaya itu.
Kini, produk Namira yang sudah merambah pada jenis, sandal, sepatu, dompet, tas hingga aksesoris aktif keliling Indonesia dalam acara misi dagang yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur. (*)