Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkunjung ke Butik Namira Ecoprint di Wisma Kedung Asem Blok G/7, Surabaya, Senin (28/11/2022). Kedatangan wali kota tersebut untuk melihat dari dekat proses pembuatan ecoprint sekaligus menyerahkan penghargaan.
Eri Cahyadi datang bersama sejumlah pejabat Pemerintah Kota Surabaya. Di antaranya Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Agus Hebi Djuniantoro dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) M. Fikser.
Dalam kunjungan tersebut Eri Cahyadi ditemui Didik Edy Susilo, pemilik usaha sekaligus desainer Namira. Sementara istrinya, Yayuk Eko Agustin Wahyuni yang juga pemilik usaha, berhalangan karena berada di Riyadh, Arab Saudi bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Kita mendapatkan (Juara) Proklim dari Kementerian LHK. Ada beberapa RW yang mendapatkan. Biasanya, kita memanggil RW itu menyerahkan sertifikat yang diberikan Kementerian LHK karena tidak semuanya diberikan Kementerian LHK,” katanya.
“Maka, hari ini Pemerintah Kota Surabaya datang secara bergantian ke RW, menyerahkan secara langsung sambil mengucapkan terima kasih,” imbuh Eri Cahyadi.
Sertifikat penghargaan Juara Umum Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2022 itu diberikan kepada Didik Edy Susilo yang juga ketua RW 05 Kelurahan Kedung Baruk, Surabaya.
Selain Namira Ecoprint, RW 05 Kelurahan Kedung Baruk juga sukses berinovasi dalam bidang Kelompok Wanita Tani (KWT), Rumah Kompos, Bank Sampah, dan Rumah Pompa Polder.
Eri mengaku, Pemkot Surabaya akan terus melakukan pendampingan untuk berbagai program di masing-masing kampung yang telah menjadi Juara Umum Proklim. Serta, pengembangan zero waste.
Di Butik Namira Ecoprint terkesan melihat proses pembuatannya. Di mana daun-daun ditata sedemikian rapi mengikuti pola dan desain yang sudah dirancang sebelumnya.
“Kalau hasilnya seperti apa, saya bisa lihat,” ucap Eri yang terlihat penasaran.
Eri lalu ditunjukkan kain ecoprint yang sudah jadi. Yang baru selesai dari proses pengukusan. Eri nampak tersenyum sambil manggut-manggut.
“Untuk penataan daun-daunini butuh waktu lama, sekitar empat jam,” timpal Didik Edy Susilo.
Didik menuturkan, bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan ecoprint semuanya dari alam. “Kita juga telah mendapatkan sertifikasi MUTU International,” pungkas Didik. (*)