Kreasi dan inovasi terus dilakukan Namira Ecoprint. Yang terbaru, Namira membuat produk baru yang masih bersentuhan dengan citra seni yang tinggi, yakni kain lukis.
Kain lukis tersebut menggunakan bahan kain kaca atau kain organdi. Kain tipis dan lembut, namun lebih kaku dari kain sifon, sedikit mirip kain taffeta namun lebih tebal. Penyebutan kain ini bermacam-macam, ada yang menyebutnya kain organza, adapula yang mengenalnya dengan nama kain kaca.
“Ada banyak inspirasi dari luar yang membuat saya memutuskan membuat produk baru ini,” ujar Yayuk Eko Agustin Wahyuni, owner Namira Ecoprint.
Yayuk menuturkan, produk baru ini diharapkan bisa menjadi diferensiasi bagi Namira Ecoprint. Di mana usaha yang dirintis sejak tahun 2019 ini selalu punya keunggulan dengan selalu menjaga kualitas.
“Proses pembuatannya tidak gampang. Butuh sentuhan seni dan ketelatenan. Insya Allah dalam waktu dekat akan kita lempar ke pasaran,” ungkap perempuan yang dinobatkan sebagai Juara 1 Pengusaha Berprestasi IWAPI 2022 ini.
Proses pembuatan produk ini melibatkan seniman lukis, namanya Budi Irawan. Dia sehari-hari berprofesi sebagai guru di beberapa sekolah di Surabaya.
Budi memiliki reputasi bagus sebagai pekerja seni. Dia memenangi beberapa kompetisi lukis.
Budi ikut menggawangi mural di Tugu Pahlawan Surabaya. Di event Festival Peneleh 2023, Budi yang memimpin pembuatan mural yang bertema kebangsaan di kampung bersejarah itu.
“Ini tantangan baru buat saya. Baru pertama ini saya melukis di kain kaca,” ucap Budi, lalu tersenyum.
Budi mengaku senang bisa bertemu Yayuk Eko Agustin. Karena dia bisa mengenal corak dan karakter ecoprint, sekaligus proses pembuatannya.
“Saya sungguh termotivasi dengan ajakan Bu Yayuk untuk berkolaborasi ini. Semoga produk in bisa diterima pasar,” harap Budi. (*)
