Gubernur Khofifah Indar Parawansa terus memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jatim. Bukan sekedar segera pulih dari imbas pandemi Covid-19, tapi juga bisa naik kelas mengikuti perkembangan zaman.
Hal itu ditunjukkan Khofifah di sela Rapat Koordinasi Nasional Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim, Rabu (29/6/2022).
Saat itu, Khofifah menyempatkan diri melihat sejumlah stan yang menjajakan produk-produk UMKM. Salah satu yang mendapat perhatian adalah Namira Ecoprint.
“Lho, ini Bu Yayuk kok ada di sini. Produk-produknya bagus ini,” ucap Khofifah, lalu melihat beberapa produk Namira.
Khofifah memang mengenal Yayuk Eko Agustin, owner Namira Ecoprint. Yayuk sering diajak Khofifah mengikuti misi dagang ke beberapa daerah di Indonesia. Kepercayaan itu diberikan karena produk-produk bikinan Namira diakui kualitasnya. Pasarnya bukan hanya lokal dan nasional, tapi juga ke mancanegara.
“Kalau produk UMKM harus terstandar baik dari sisi kualitas serta daya saingnya,” jelas Khofifah.
Dalam kesempatan itu, Yayuk berbincang serius dengan Khofifah. Salah satu topik yang dibicarakan terkait keberadaan UMKM yang terbukti menjadi salah satu usaha yang mampu bertahan di tengah pandemi. Di antara gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di masa pandemi, UMKM justru menyerap tenaga kerja terbanyak dibandingkan sektor usaha lainnya.
Di Jatim, sebut Khofifah, hingga saat ini, total telah ada sebanyak 318 produk UMKM yang berhasil dikurasi. Detailnya sebanyak 17 UKM dikurasi dengan sasaran tembus ke pasar ekspor, kemudian 42 UKM ke pasar modern, dan 259 UKM ke pasar tradisional.
Produk Namira Ecoprint menjadi satu dari yang lolos kurasi yang menyasar pasar ekspor. Bahkan dari proses kurasi itu, Namira kami dinobatkan sebagai pemenang pertama. (*)