Namira Ecoprint tampil fresh di IWAPI Fashion Runway 2024. Event tersebut digelar di di Dyandra Convention Hall, Rabu (10/7/2024).
Sebanyak 16 desainer dari berbagi kota mengikuti pergelaran yang mengusung tema Lenggang Wastra Nusantara ini.
Karya-karya Namira yang ditampilkan mampu menyuguhkan kombinasi inovasi teknologi ramah lingkungan dengan seni fashion modern.
Terlebih dalam variasi bentuk dan warna benar-benar bahan alami dan tidak ada dua cetakan yang persis sama.

Bukan hanya itu saja, produk Namira juga berhasil mencuri perhatian publik lantaran menyajikan kombinasikan ecoprint dengan bordir.
Beberapa gaun yang dipamerkan jadi terlihat menarik dengan detail bordir pada motif ecoprint yang mempertegas bentuk dan pola alami,
“Saya sengaja memadukan ecoprint dengan bordir karena bisa menciptakan efek tiga dimensi,” ujar Yayuk Eko Agustin Wahyuni, owner Namira Ecoprint, Rabu (10/7/2024).
Dia lalu menjelaskan, karya ecoprint yang dikombinasikan dengan bordir ini baru pertama kaki ditampilkan di fashion show.
“Jadi ini sangat spesial bagi kami. Alhamdulillah responsnya juga bagus,” tutur Yayuk Eko.
Dia menambahkan, pelanggan Namira cukup banyak yang menyukai model kombinasi ecoprint dengan bordir ini. Karenanya, dia makin bersemangat untuk mengeksplor agar bisa menciptakan karya-karya yang berkualitas.

Liliek Endang, ketua panitia IWAPI Fashion Runway 2024, menyatakan pihaknya berkomitmen mempromosikan kekayaan wastra Indonesia, salah satunya melalui event peragaan busana.
“Kami berinisiatif mengkolaborasikan antara desainer fashion dengan pengrajin wastra. Kami juga menambah relasi dengan mensinergikan pengrajin dengan desainer,” ungkap dia
Liliek melanjutkan, anggota IWAPI terdiri dari berbagai pengusaha mulai dari produsen batik, pengrajin bordir, dan tenun.
Dia berharap kolaborasi ini tidak hanya menjalin relasi antar industri kreatif, tetapi juga menciptakan trendsetter di bidang fashion.

“Kalau dikolaborasikan bisa menjadi trendsetter. Tentunya event ini sangat diminati para kaum ibu-ibu yang fashionable,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jatim Susmiati Rahmawati menyatakan bahwa pihaknya membuka kolaborasi dengan lintas organisasi.
“Dari 16 desainer yang tampil, 20 persen adalah non anggota. Masing-masing desainer menampilkan delapan hingga 10 item busana,” katanya.
Kata dia, kolaborasi ini juga disambut antusias oleh para tamu. Ada 450 tamu didominasi wanita pengusaha hadir memenuhi area panggung peragaan busana.
“Event ini sebagai bagian melestarikan wastra dan mendukung pergerakan ekonomi kreatif di Jatim,” pungkasnya. (*)