Tidak ada yang bisa mengetahui posisi
masa depan Anda, yang bisa Anda lakukan
hanya memupuk prestasi untuk menciptakan
masa depan Anda.
( Yayuk E. Agustin W.)
Pada umumnya untuk memulai melakukan proses ecoprint berdasar pada pengalaman serta praktik yang telah dijalani. Terdapat beberapa indikator serta persyaratan yang harus dipersiapkan, yaitu:
Persiapan Membuat Ecoprint

-
Menyiapkan Potongan Kain
Menyiapkan potongan kain dari jenis katun atau kain sutera sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Hal tersebut biasanya disesuaikan dengan keperluannya akan dijadikan apa potongan kain tersebut.
2.Scouring (Memasak kain)
Tujuan dari scouring untuk memasak kain agar lapisan lunak, unsur kimia yang masih menempel pada permukaan kain dapat hilang. Selain itu, pori-pori pada kain juga dapat terbuka untuk membantu penyerapan daun dan warna lebih bagus.
Dalam melakukan proses scouring tidak boleh terlalu lama. Panas tidak boleh lebih dari 70°C karena untuk kain sutera mudah rantas dan sobek, kemudian kain dijemur supaya kering.
3.Mordanting
Yang dimaksud dengan mordanting adalah proses pencelupan kain yang akan dicetak dengan menggunakan larutan unsur zat kimia, antara lain larutan tunjung (fero), larutan soda ash, larutan tawas.
Lama pencelupan atau merendam dalam larutan tersebut waktunya bisa 1 sampai 2 hari agar larutan mordant dapat meresap ke dalam pori-pori dan serat yang ada pada kain.
Ada pun tujuan dari proses mordanting sebagai berikut:
- Untuk memperkuat zat warna yang akan menempel pada kain.
- Menguatkan ikatan warna pada kain supaya tidak mudah luntur.
- Menghilangkan komponen-komponen yang masih menempel pada kain agar supaya proses masuknya warna ke kain tidak terhambat.
Baca Juga:Â Â Ecoprint, Genre Batik Indonesia
4.Mordant in
Proses treatment kain berikutnya adalah memasukkan kain pada larutan yang menghasilkan warna yang dikehendaki. Ada pun beberapa larutan yang bisa digunakan dalam mordant in menurut Dra. Manik Pudjianti dalam bukunya Ecoprint dan Filosofi Daun dijelaskan sebagai berikut:
a.Larutan cuka atau asam asetat (CH3COOH) untuk menghasilkan warna terang atau paling muda.
b.Larutan tawas atau alum Al2(SO4)3 untuk menghasilkan warna terang.
c.Larutan kapur CaCO3 untuk menghasilkan warga gelap yang agak terang.
d.Larutan tunjung atau ferosulfat (FeSO4)
Setelah kain dicelup ke dalam larutan lebih kurang 1 jam atau lebih, kemudian kain diperas diatuskan siap untuk diproses lebih lanjut untuk ditempel daun-daunan yang siap untuk diproses berikutnya.
5. Menyiapkan bahan baku
Menyiapkan daun yang akan digunakan sebagai bahan baku untuk ecoprint. Ada bermacam-macam daun yang biasa digunakan untuk ecoprint, yaitu daun jati, daun lanang, jarak kepyar, daun keres, daun afrika, daun matoa, daun akasia, dan lain-lain.
Ada beberapa jenis daun yang langsung bisa digunakan, yaitu daun jati, daun lanang, daun keres, dan sebagainya. Selebihnya daun yang akan dipakai harus di-treatment lebih dahulu ke dalam larutan tawas dan tunjung selama beberapa jam.
6.Menyiapkan perlengkapan peralatan untuk proses cetak atau printing.
a.Meja ukuran + 2m x 4m, tinggi 1m, memudahkan pada saat menata daun dan proses printing.
b.Paralon diameter 5-8 cm panjang + 30cm diisi dengan semen cor agar memiliki beban yang agak berat. Fungsinya digunakan untuk menggilas kain dan agar daunnya menempel pada alas kain yang diproses.
7.Proses fiksasi dilaksanakan setelah proses produksi selesai dilakukan, yaitu dengan mencelupkan kain pada larutan tawas atau tunjung.
8.Menyiapkan tempat jemuran tetapi tidak boleh terkena sengatan sinar matahari.